Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 3 Mari Bersyair
Bahasa Indonesia · Bab 3 Mari Bersyair
Suci

24/08/2021 13:02:41

SMP 9 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Mari

Bersyair

Bab

III

Pendahuluan

Sejarah bangsa Melayu tidak lepas dari sejarah keindahan syair-

syair khas melayu. Bab ini akan mengajak kalian memahami makna,

tema serta jenis syair melayu. Lalu apa perbedaannnya dengan

puisi? Bab ini pun akan mengajak kalian menyelami puisi melalui

musikalisasi puisi.

Bab ini ditutup dengan etika menyampaikan kritikan dan pujian

terhadap karya seni.

Sumber: Dokumen Penerbit

50

Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX

Menentukan unsur pembentuk

syair

• membaca syair sebagai karya

sastra klasik

• menentukan ciri-ciri syair

sebagai karya sastra klasik

mengapresiasi syair sebagai

karya sastra klasik

Bab III

Mari Bersyair

Menentukan tema dan pesan dalam

syair

• membaca syair sebagai karya sastra klasik

• Membaca syair

Berlatih menentukan jenis-jenis syair

sehingga mampu menentuka tema dan

pesan dalam syair

• Mencari buku kumpulan syair di

perpustakaan atau toko buku

kemudian menentukan tema serta

pesan dalam syair.

Musikalisasi puisi

• membaca puisi modern

• membandingkan perbedaan syair

dan puisi modern

mengapresiasi puisi modern

dengan cara memusikalisasinya

Mengungkapkan kritikan dan

pujian

• Membaca dialog yang berisi

kritikan dan pujian

• Menentukan kalimat yang

merupakan kalimat kritikan dan

pujian sesuai dialog

Memperbaiki kalimat kritikan

dan pujian sehingga menjadi

kalimat yang santun

Bab III Mari Bersyair

51

Cau Pandan anak Bubunya

Hendak menyerang ke Melaka

Ada cincin berisi bunga

Bunga berisi air mata

Pernahkah kalian menemukan tulisan sejenis di atas? Itu bukanlah jenis pantun, lebih

tepat disebut syair. Syair adalah sejenis puisi lama yang masih memiliki keteraturan sanjak

dan bait. Selain itu, ciri utama syair adalah bahasa yang digunakannya, yaitu bahasa Melayu

lama.

Syair terdiri atas empat baris, setiap baris mengandung empat kata yang sekurang-kurangnya

terdiri atas dua belas suku kata. Perbedaan antara syair dan pantun adalah keempat baris

dalam syair merupakan satu bagian dari suatu puisi yang lebih panjang. Selain itu, syair tidak

memiliki unsur utama dan sampiran seperti yang terdapat dalam pantun.

Perhatikanlah kembali sanjak pada contoh syair berikut ini. Syair ini memiliki sanjak

/aaaa/

Cau Pandan anak Bubunya

(a)

Hendak menyerang ke Melaka (a)

Ada cincin berisi bunga

(a)

Bunga berisi air mata

(a)

Sanjak akhir /aaaa/ merupakan unsur utama dalam syair. Selain itu, satu bait dalam

syair merupakan satu kesatuan utuh sebuah cerita. Oleh karena itu, bait-bait dalam syair

akan membentuk cerita yang berkaitan. Perhatikanlah contoh bagian penutup Syair Siti

Zubaidah berikut ini,

Tamatlah syair Siti Zubaidah

tiga bulan baru sudah

Raja akhir habislah sudah

tengah gelora hendak berpindah

Setelah bait ini, penyair meratapi nasib Siti Zubaidah yang malang, tiada ibu bapak

serta sahabat yang membenci dan murka. Kemudian ia meninggalkan pesan kepada

pembaca pada bait selanjutnya:

A. UNSUR-UNSUR PEMBENTUK SYAIR

Tujuan:

Setelah pembelajaran ini diharapkan Kalian dapat menemukan tema dan pesan syair yang

diperdengarkan.

52

Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX

Inilah pesan dagang yang lata

kepada sekalian adik dan kakak

membaca syair jangan dikata

karena tulisan terlalu leta

Pesan kedua ikhlas di hati

kepada sekalian encik dan siti

pikirkan kisah dengan seperti

dari awal akhir ditamati

Encik dan tuan lebai dan haji

jika tuan berkehendak membeli

syair dan kitab banyak sekali

harganya murah tiada terperi

Bacalah kembali penggalan syair Siti Zubaidah di atas, tandailah dengan pensilmu, bagian

yang merupakan sanjak, bait dan larik!

Ayo berburu syair! Temukanlah sebuah buku syair di perpustakaan atau tempat sejenisnya,

kemudian bacakanlah syair itu di depan kelas!

Sebagaimana jenis naskah sastra klasik lainnya, syair ditulis tiada lain untuk memberikan

hikmah yang dalam bagi pembacanya. Oleh karena itu, syair-syair ditulis dengan beragam

tema sesuai latar penulisannya.

Ada syair yang ditulis sebagai kisah pelipur lara bagi rakyat, kisah sejarah, nasihat

serta ajaran keagamaan, ramalan, serta sindiran. Tema dalam syair dapat dibagi menjadi

beberapa jenis:

(a) syair panji

(b) syair romantis

(c) syair kiasan

L

atihan 3.1

L

atihan 3.2

B. MENEMUKAN TEMA DAN PESAN DALAM SYAIR

Tujuan:

Setelah pembelajaran ini diharapkan Kalian dapat menemukan tema dan pesan syair yang

diperdengarkan.

Bab III Mari Bersyair

53

(d) syair sejarah

(e) syair agama

Syair panji

merupakan syair pelipur lara yang bertema kisah pengembaraan dan

peperangan. Selain itu, dalam syair panji pun terdapat unsur kisah percintaan. Syair panji

yang terkenal adalah syair

Ken Tambunan.

Syair Ken Tambunan bercerita tentang kisah

percintaan Raden Puspa Kencana yang parasnya seperti bidadari dengan Ken Tambunan.

Syair romatis

juga berisi cerita pelipur lara, bertemakan kehidupan para raja,

permaisuri dan putri. Syairnya pun banyak yang menceritakan keelokan rupa sang putri.

Contoh syair yang termasuk syair romantis adalah Syair Bidasari, Syair Yatim Nestapa,

Syair Abdul Muluk, Syair Sinyor Kosta, dan Syair Tajul Muluk.

Syair kiasan

merupakan syair kisah percintaan antara ikan, burung, bunga atau buah-

buahan. Syair ini disebut juga syair binatang dan bunga-bungaan. Isinya merupakan sindiran

atau kiasan terhadap suatu peristiwa. Misalnya Syair Ikan Terubuk merupakan syair sindiran

bagi anak Raja Melaka yang meminang Putri Siak. Contoh syair ini adalah Syair Burung

Pungguk, Syair Kumbang dan Melati, Syair Nuri, Syair Nyamuk dan Lalat, Syair Buah-

buahan.

Syair sejarah

adalah syair yang berdasarkan pada cerita sejarah, seperti peperangan.

Misalnya Syair Perang Mengkasar, mengenai perang yang terjadi di Mengkasar tahun

1668-1669; Syair Kaliwungu mengenai perang di Semarang tahun 1763; Syair Perang

Palembang mengenai penyerangan Belanda atas Kota Palembang pada tahun 1819-1821.

Syair agama

merupakan syair yang berisi ajaran agama dan nasihat bijak. Hamzah

Fansuri adalah tokoh yang pertama kali menulis syair ini. Contoh syair agama adalah Syair

Hamzah Fansuri, Syair Perahu, Syair Dagang, Syair Tabir Mimpi, dan Syair Raksi (syair

ramalan kejadian).

Berdiskusilah secara berkelompok dengan teman sekelasmu, tentukanlah tema-tema

penggalan syair berikut ini!

L

atihan 3.3

1.

Mendengar titah paduka ratu

Segala rakyat berhati mutu

Negeri Buatan zaman sekarang

Ramainya bukan sebarang-barang

......................

Te m a

P e s a n

No

Syair

......................

54

Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX

......................

......................

......................

Kalian sudah menemukan buku syair? Kalau belum menemukannya segeralah mencarinya,

karena sekarang kalian diminta membaca syair yang kalian temukan secara teliti. Ikutilah

langkah-langkah tugas berikut ini:

(a) tuliskanlah penggalan syair yang menarik bagimu

(b) tentukanlah tema syair tersebut

(c) tentukanlah pesan syair tersebut

L

atihan 3.4

2.

Tetaplah kerajaan Raden Menteri

Ken Tambunan menjadi suri

Suka dan ramai seisi negeri

Dengan punggawa sekalian menteri

3.

Hamzah Fansuri di dalam Makah

Mencari Tuhan di baiat al Ka’bah

Di Barus ke Kudus terlalu payah

Akhirnya dapat di dalam rumah

4.

Cempaka orangnya bopeng

Lakunya candal, mulutnya bengkeng

Kelakuannya seperti perempuan huakeng

Yang suka dengan main di pangkeng

5.

Putih kuning cemerlang warna

Cantik majlis bijaksana

Lemah lembut usulnya kena

Memberi hati bimbang gulana

......................

......................

......................

......................

......................

......................

......................

......................

Pesan

No

Te m a

Syair

Bab III Mari Bersyair

55

Masih jelas tentu dalam benakmu tentang syair, bukan? Tahukah kalian, kalau syair

adalah nenek moyang puisi yang kini kalian kenal? Perbedaannya jelas saja mencolok,

mulai dari tipografi sampai bahasa yang digunakan.

C. MUSIKALISASI PUISI

Tujuan:

Setelah pembelajaran ini diharapkan Kalian dapat menyanyikan puisi yang telah dimusikalisasi

dengan berpedoman pada kesesuaian isi puisi dan suasana/irama yang dibangun.

56

Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX

Ayo bacalah puisi Chairil Anwar berikut ini!

Syair Siti Zubaedah

Inilah pesan dagang yang lata

kepada sekalian adik dan kakak

membaca syair jangan dikata

karena tulisan terlalu leta

Pesan kedua ikhlas di hati

kepada sekalian encik dan siti

pikirkan kisah dengan seperti

dari awal akhir ditamati

Encik dan tuan lebai dan haji

jika tuan berkehendak membeli

syair dan kitab banyak sekali

harganya murah tiada terperi

AKU

Karya Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku

Kutahu tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku binatang jalang

Dari kumpulan yang terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka yang bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

(Deru Campur Debu, 1959:7)

Sumber: Dokumen Penerbit

Bab III Mari Bersyair

57

Berdasarkan salah satu contoh di atas, jelaslah bahwa puisi dan syair sangat jauh

berbeda. Perbedaan utama terdapat pada bahasa. Puisi menggunakan bahasa Indonesia

sedangkan syair bahasa Melayu lama. Namun, keduanya memiliki persamaan yakni bahasa

yang digunakan bersifat kiasan, konotatif, dan mengandung unsur metafora. Artinya, kata-

kata dalam puisi dan syair dipilih secara cermat sehingga memiliki makna yang lebih dalam,

bukan makna sebenarnya dan multitafsir.

Bahasanya yang konotatif dan berkias itu membuat bahasa puisi menjadi indah dan

menarik untuk dihayati maknanya. Proses penghayatan terhadap puisi sehingga pembaca

merasa memperoleh kenikmatan ketika membaca puisi termasuk salah satu proses apresiasi

terhadap puisi. Proses apresiasi itu dapat dilakukan dengan banyak cara. Bisa membacanya

dalam hati, mendeklamasikannya, atau menyanyikan lariknya.

Proses melagukan larik puisi disebut musikalisasi puisi. Kegiatan ini sangat

menyenangkan, karena kalian dipersilakan untuk menjadikan puisi sebagai lirik lagu dengan

irama sesuka hatimu. Namun, tentu saja, harus selaras dengan tema puisi. Puisi berisi

kesedihan, kematian, dan kegalauan tidak mungkin dinyanyikan dengan nada tempo cepat,

begitu pula puisi kebahagiaan, semangat, atau perjuangan tidak mungkin dilagukan dengan

nada lambat. Intinya, ketika mengaransemen sebuah musik untuk puisi unsur harmonisasi

pun harus menjadi pegangan.

Mintalah gurumu untuk memperdengarkan musikalisasi puisi Sapardi Djoko Damono

berikut sebagai contoh musikalisasi puisi!

Aku ingin mencintaimu

dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat

disampaikan awan kepada hujan

yang menjadikannya tiada

Aku ingin mencintaimu

dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat

disampaikan kayu kepada api

yang menjadikannya abu

Nyanyikanlah musilakisasi puisi “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana” karya Sapardi

Djoko Damono di atas dengan harmonisasi yang baik! Iringilah dengan alat musik yang

sesuai!

L

atihan 3.5

Sumber: Dokumen Penerbit

58

Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX

Aransemenlah puisi-puisi berikut ini secara berkelompok, kemudian buatlah pentas

sederhana di depan kelas!

DOA

Kepada pemeluk teguh

Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut namaMu

Biar susah sungguh

Mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci

tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk

Remuk

Tuhanku

Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku

Di pintuMu aku mengetuk

Aku tidak bisa berpaling

(Deru Campur Debu, Chairil Anwar, 1959:13)

KARANGAN BUNGA

Taufiq Ismail

Tiga anak kecil

Dalam langkah malu-malu

Datang ke Salemba

Sore itu

Ini dari kami bertiga

Pita hitam pada karangan bunga

Sebab kami ikut berduka

Pada kakak yang ditembak mati

Siang tadi

L

atihn 3.6

Bab III Mari Bersyair

59

Pada suatu malam, teman kalian, Iman, Rista, dan Rani pergi menonton pertunjukkan

musikalisasi puisi di Gedung Rumentangsiang, Kota Bandung. Sekelompok mahasiswa

yang tergabung dalam sebuah grup Seni dan Sastra Kota Bandung, mempertunjukkan

karya seni itu. Simaklah dialog mereka selepas pertunjukan itu berakhir.

Perankanlah tokoh Iman, Rista dan Rani berdasarkan dialog di bawah ini!

Iman

:

“Wah pertunjukkan tadi sangat memukau perhatianku!”

R

ista

:

“Oh ya, memang, tetapi menurutku ada beberapa pertunjukkan yang kurang

sesuai.”

Iman

:

“Maksudmu, tidak sesuai di bagian mana?”

Rista

:

“Saat musikalisasi puisi ‘Doa’ karya Chairil Anwar, mengapa diletakkan

setelah musikalisasi puisi ‘Kucing’ Sutardji Chalzoum Bachri. Puisi ‘Kucing’

diaransemen dengan nada tempo cepat dan menghentak, sedangkan puisi

‘Doa’ dimusikalisasi dengan nada sendu.”

Rani

:

“Justru menurutku, secara harmonisasi nada, tadi itu perpaduan yang bagus.

Dari musik yang penuh hentakan, berganti ke musikalisasi yang sendu.

Seolah-olah, penonton dibuat mengikuti irama naik dan turun.”

Iman

:

“Wah, aku tidak paham maksud kalian, tetapi menurutku, secara

keseluruhan, pertunjukkan musikalisasi puisi tadi sangat menyentuh hati.”

Rista:

:

“Memang betul, pertunjukkan tadi sangat menawan, tetapi alangkah lebih

baik jika setiap pertunjukkan musikalisasi puisi dibuat dalam satu rangkaian

tema atau alur cerita yang sama, sehingga ada unsur dramatisasinya.”

Rani

:

“Betul, Ris! Aku setuju dengan usulanmu. Selain itu, penonton pun akan

hanyut dalam suasana seperti menonton opera musikal. Yang menjadi

berbeda, puisi sebagai lirik musiknya.”

Iman

:

”Wah, usul yang bagus itu! Kita adopsi menjadi kegiatan kreasi seni sekolah

kita saja!”

Resti:

“Sepakat! Kadang-kadang, kalian cerdas juga, Man!”

Rani

:

“Iman memang cerdas ...!”

Tujuan:

Setelah pembelajaran ini diharapkan Kalian dapat mengkritik dan memuji berbagai karya (seni/

produk) dengan bahasa yang lugas dan santun.

D . MENGUNGKAPKAN KRITIKAN DAN PUJIAN

L

atihan 3.7

60

Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX

Setelah kalian membaca dan menyimak dialog antara Iman, Rista dan Rani tadi,

cobalah lakukan beberapa latihan berikut ini!

1.

Tuliskanlah, kalimat pujian dalam dialog di atas!

(

a) .....................................................................................................................

(b) .....................................................................................................................

(c) .....................................................................................................................

(d) .....................................................................................................................

(e) .....................................................................................................................

2.

Tuliskanlah kalimat kritikan dalam dialog di atas!

(a) .....................................................................................................................

(b) .....................................................................................................................

(c) .....................................................................................................................

(d) .....................................................................................................................

(e) .....................................................................................................................

3.

Adakah kalimat pujian atau kritikan yang kurang sesuai atau kurang santun?

Jika ada, koreksilah kalimat tersebut!

Kalimat Asal

Revisi

Ayo berdialog spontan! Bergabunglah dengan beberapa teman di kelasmu

(maksimal 4 orang), kemudian lakukanlah dialog ringan (maksimal 5 menit)

berdasarkan pilihan tema berikut ini! Syarat dialog mengandung unsur pujian

dan kritikan.

L

atihan 3.9

L

atihan 3.8

Bab III Mari Bersyair

61

Pilihan tema:

(a) setelah menonton film favorit

(b) membicarakan tokoh idola

(c) setelah menonton berita kecelakaan di TV

(d) membicarakan pemimpin yang ideal

Syair adalah sejenis puisi lama yang masih memiliki keteraturan sanjak dan bait. Selain

itu, ciri utama syair adalah bahasa yang digunakannya, yaitu bahasa Melayu lama.

Syair ditulis dengan maksud memberikan pesan kepada pembacanya. Syair memiliki

beragam tema. Berdasarkan keragaman tema tersebut, syair dibagi menjadi beberapa

jenis, yaitu syair panji, syair romatis, syair kiasan, syair sejarah, dan syair agama.

Puisi dapat diapresiasi dengan beragam cara, salah satunya dengan cara dilagukan.

Kegiatan mengapresiasi puisi dengan menyanyikan liriknya disebut musikalisasi puisi.

Mengkritik dan memuji dapat dilakukan sesuai konteks dan keperluan. Pujian dan

kritikan hendaknya disampaikan secara tidak berlebihan. Pujian dan kritikan atas

karya sastra atau seni dapat disampaikan dengan santun dan bahasa yang baik.

Kerjakanlah soal-soal berikut ini!

1.

Carilah sebuah buku syair kemudian tentukanlah tema dan pesan syair tersebut!

2

.

Musikalisasilah puisi berikut ini! Temukanlah nada yang tepat untuk lirik-liriknya!

KUPELUK ENGKAU

Karya Toto St. Radik

apa yang paling sunyi

selain puisi

apa yang paling gemuruh

selain ruh

kupeluk Engkau

karena sunyi dan gemuruh

puisi dan ruh

berada dalam diriMu

lapis melapis dan abadi

3.

Buatlah sebuah dialog antara dua orang sahabat yang telah menonton pertunjukkan

Musikalisasi Puisi. Gunakanlah kalimat pujian dan kritikan dalam dialog tersebut!

valuasi

RR

RR

R

angkumanangkuman

angkumanangkuman

angkuman

62

Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas IX

Syair

:

puisi lama yang setiap baitnya memiliki empat larik yang berakhir

dengan bunyi yang sama.

Musikalisasi puisi

:

keg

iatan mengapresiasi puisi dengan melagukan liriknya atau

dengan diiringi alat musik.

losarium

G

RR

RR

R

efleksiefleksi

efleksiefleksi

efleksi

Syair merupakan karya sastra klasik yang hampir punah. Sudah jarana orang-orang zaman

Semarang membacanya, padahal syair adalah khazanah kekayaan tanah air kita. Bab ini

mengingatkan kita, betapa berharganya karya sastra klasik syair. Kemudian, betapa

indahnya ketika syair-syair itu diapresiasi dan didendangkan. Musikalisasi puisi berarti

menjadikan unsur puisi berirama musik. Puisi juga merupakan karya sastra yang berawal

dari syair. Bab ini pun, telah mengantarkan kalian pada proses beajar menghargai karya

teman dengan mengungkapkan pujian dan kritikan secara santun.